Oleh : Abdul Qodir Qudus
Mahasiswa terkenal dengan sebutan agent of change, yaitu sebagai generasi perubah. Mahasiswa adalah harapan dari masyarakat, karena setelah mereka menyandang gelar kelulusan dari program studinya, mau tidak mau mereka pasti terjun ke masyarakat. Sebagai agent of change, mereka harus melakukan perubahan. Namun tentu saja bukan sembarang perubahan. Tentu kita semua menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik. Perubahan seperti apakah yang harus dilakukan oleh agent of change? Yang pada hakikatnya masa depan bangsa ini ada di tangan mereka?
Banyak yang mengatakan Indonesia telah merdeka. Namun apakah itu benar? Secara fisik, benar jika kita mengatakan bahwa kita tidak dijajah. Tapi ternyata, dibalik “kemerdekaan” yang kita peroleh, kita sedang dijajah. Remaja Indonesia, khususnya yang muslim, sudah terpesona dengan gemerlapnya kehidupan Barat yang dikemas enak bagai kue tart. Tujuannya sangat jelas, yaitu untuk meracuni pemikiran dan perasaan remaja Islam. Barat menyerang Remaja muslim melalui media-media elektronik maupun media cetak.
Dan ternyata, Barat telah berhasil menjajah negeri ini dengan pemikiran-pemikiran mereka yang merusak generasi remaja kita. Contohnya, kebanyakan remaja negeri ini lebih memilih berprestasi di dunia hiburan dari pada menjadi ilmuwan. Juga banyak remaja yang lebih bangga jika mendapat predikat remaja funky, dari pada remaja intelektual. Begitu juga dengan remaja Islam pada umumnya, lebih suka dianggap gaul, dari pada mendapat sebutan remaja masjid. Selain itu, banyak remaja sekarang yang cenderung menonjolkan penampilan fisik dari pada intelektual. Dalam kepala mereka yang ada hanya materialisme, bagaimana agar bisa tampil menarik, mengikuti trend/ mode, mencari hiburan, dsb. Mereka benar-benar menjadikan Barat sebagai idola dan tidak pernah ketinggalan mengikuti setiap trend-trend yang muncul dari sana.
Gaya hidup Barat yang hedonis, benar-benar telah dijadikan pandangan hidup remaja sekarang. Mereka akhirnya menjadi remaja yang membebek pada ideologi kebebasan, yang sebenarnya justru membuat mereka celaka dunia akhirat. Kebahagiaan hidup merekapun diorientasikan hanya pada perolehan materi sebanyak mungkin. Tidak hanya itu, pemikiran remaja sekarangpun telah dipenuhi dengan pemikiran Barat, seperti demokrasi, sekulerisme, filsafat, individualisme, liberalisme, materialisme, dsb. Sungguh, saat ini remaja kita telah dijajah oleh Barat melalui pemikiran dan budaya.
BangkitLaH hIMAs!
Emang enak hidup dijajah? Sory la yauw. Sebagai agent of change sudah sepantasnyalah jika kita segera bangkit melawan segala bentuk penjajahan Barat. Kira-kira kebangkitan seperti apa sih yang bisa mengalahkan Barat? Bangsa Barat telah maju dalam Sains dan teknologi. Apakah kita harus melawan mereka dengan menyaingi teknologi mereka? Menyaingi teknologi Barat (Amerika) dalam bidang industri seperti yang dilakukan Jepang? Ataukah memajukan perdagangan untuk menyaingi Amerika seperti yang dilakukan oleh Cina? Juga yang dilakukan Perancis untuk menyaingi industri fashion Amerika?
Ternyata tidak Sobat, kebangkitan teknologi yang diraih negara lain seperti Cina, Jepang dan Perancis bukanlah kebangkitan yang tepat untuk melawan Barat. Sebab, kemajuan teknologi suatu bangsa tidak bisa mencerminkan kemajuan bangsa tersebut. Seperti halnya bangsa Barat yang unggul dalam sains dan teknologi, ternyata di sisi lain moral mereka bobrok dan sangat parah kerusakannya. Apakah kehidupan yang maju seperti itu?
Kebangkitan Hakiki
Sesungguhnya kebangkitan hakiki hanya diperoleh jika terjadi kebangkitan/ketinggian taraf berpikir manusia. Di mana kebangkitan tersebut akan muncul jika kita menggunakan Islam sebagai standar berpikir kita. Karena pada dasarnya, kebangkitan adalah berpindahnya sebuah umat, bangsa atau seorang individu dari suatu keadaan menuju keadaan lain yang lebih baik. Termasuk juga terlepas dari cengkeraman/ aturan Barat yang jelas-jelas bertentangan dengan Islam.
Lalu apa yang harus kita lakukan? Putus hubungan dengan penjajah! Why not? Kalau kita mau bangkit, berarti kita harus melepaskan diri dari ikatan/jajahan pihak lain. Caranya gimana? Karena model penjajahan Barat sekarang melalui pemikiran dan budaya, maka kita harus berani dan tegas melepaskan segala ikatan dan paham asing yang bertentangan dengan Islam. Kita harus segera membuang gaya hidup Barat yang selama ini kita ikuti. Dan kembali “berkiblat” pada aturan Islam saja. Menyerahkan diri sepenuhnya dan tunduk pada Islam. Pakaian kita harus sesuai dengan ajaran Islam, muamalah kita juga sesuai dengan aturan Islam, pergaulan kita Islami, dsb. Dengan begitu, kita pasti bisa menjadi bangsa yang maju karena pemikiran kita telah bangkit dengan menjadikan Islam sebagai way of life kita.
So, sebagai agent of change berarti yang harus kita lakukan adalah merubah pemikiran masyarakat kita yang semakin jauh dari Islam dengan menjadikan mereka masyarakat yang Islam. Masyarakat yang anti demokrasi, sekulerisme, individualisme, materialisme, liberalisme, dsb. Masyarakat yang cerdas, yang tidak mudah dibodohi oleh pemikiran dan gaya hidup Barat.
Dan sebagai mahasiswa, sangat wajar jika kita menyadari dengan cepat bahwa kebangkitan hakiki hanya diperoleh bila kita kembali pada Islam. Dan kita harus menjadi mahasiswa yang berideologi Islam, cerdas, tanggap terhadap situasi di sekeliling kita dan mau berjuang untuk melakukan perubahan. Siapkah himas menerima tantangan ini??
Comments :
0 komentar to “SIAPKAH HIMAS MENERIMA TANTANGAN.. ???”
Posting Komentar