Minggu, 31 Mei 2009

“PAHLAWAN KECIL” DARI SAPEKEN

Oleh: Abdul Qodir Qudus
Beberapa hari yang lalu saya menulis artikel lepas dalam blog saya (http://abdulqodirqudus.blogspot.com) tentang “Ku Titip Sapeken Bukan Sepekan” dalam tulisan itu saya bermaksud menulis beberapa pesan moral kepada para kandidat legislative dari dapil 7 (Arjasa-Kangean, dan Sapeken) siapa saja yang terpilih menjadi anggota dewan daerah Kabupaten Sumenep jika mau berjuangan demi dan untuk rakyat jangan tanggung-tanggung. Semangat itu harus terus membara sampai tuntas masa jabatan, semangat perjuangan itu jangan hanya hitungan seminggu, selesai dilantik atau malah menjadi tikus-tikus berdasi yang menggrogoti uang Negara (aji mumpung).
Pesan moral ini mengingatkan kita pada salah satu sejarah besar kepemimpinan Khalifah Abu Bakar Assiddiq, tatkala menyampaikan pidato kenegaraan lepas pelantikan sebagai khalifah (presiden) saat itu. Dalam kutipan pidatonya Abu Bakar menyampaikan: “Jika saudara melihat kebenaran dalam kepemimpinan ku maka ikutilah aku, dan jika saudara melihat kesalahan, maka jangan ikuti aku”. Dalam sepenggal kata sambutan Abu Bakar Assiddiq ini telah memberikan pesan moral kepada siapapun saja yang ingin menjadi pemimpin/wakil/pejabat/dsb.
Lima orang tokoh yang dipercaya mewakili masyarakat kepulauan Sapeken-Kangean untuk duduk di Parlemen DPRD Kabupaten Sumenep yang selanjutnya saya sebut sebagai “Pahlawan Kecil” mereka itu adalah Dulsiam (putra kelahiran Desa Sepangkur), H. Moh. Ali (putra kelahiran Desa Pagerungan Besar), Nur Asyur (putra kelahiran Desa Sapeken), Badrul Aini (putra kelahiran Kangean), dan Moh. Husen (putra kelahiran Kangean). Semoga mereka benar-benar membawa aspirasi masyarakat kepulauan untuk bisa menciptakan kemakmuran dalam keadilan dan keadilan dalam kemakmura. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bi al-Showwab.

Comments :

1

sekedar koreksi aja: H. Moh Ali itu asal Pagerungan Kecil..trims

HUSAMAH IRHAM RIDHA mengatakan...
on